Lahat, lahatsatu.id – Kopi Bola Dunia asli Lahat mampu memproduksi kopi bubuk 24 hingga 25 ton perbulan. Dengan membutuhkan bahan baku berupa green bean pilihan hingga 1 ton perharinya.
“Betul sekali, Green Bean Robusta kita ambil berasal dari Jarai, Kota Agung diproses menggunakan peralatan canggih hingga manual,” jelasnya Manajer CV Bola Dunia, Rico Subianto, Selasa 5 Agustus 2025.
Pemasarannya sendiri sebagian besar peredarannya berada di Sumsel, termasuk juga menjajal di Provinsi Bengkulu dan Pulau Bali dengan mengenakan sayap kopi jenis Bukit Serelo.
“Proses yang kita gunakan pun memakai mesin dari mulai progress pemasukan biji kopi, pemilihan biji-biji, pengorengan hingga packing serba modern,” imbau dia.
Kendati demikian, pihak perusahaan tetap mengedepankan cipta rasa serta aroma ciri khas dari Bumi Seganti Setungguan, memang diminati masyarakat secara menyeluruh.
“Usaha ini dimulai sejak 1978 hingga sekarang ini, tentu saja dengan dua produk inilah mampu bersaing dengan merek ternama lainnya,” ujar Cun-cun biasa dipanggil.
Sedangkan kemasan atau packing yang dipasarkan mulai dari 500 gram, 250 gram, hingga paling kecil yakni 35 gram agar mudah dibawa dan muat dalam kantong celana.
“Sambutan dari pangsa pasar cukup bagus, terbukti Kopi Bola Dunia diterima dihati para penggemar kopi, dan kita pun meluncurkan merek terbaru Bukit Serelo,” pungkas dirinya.
Sementara itu, Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE menerangkan Pemkab Lahat terus mendorong pengembangan industri kopi lokal, sebagai bagian dari upaya menggerakkan ekonomi daerah berbasis potensi unggulan.
“Kami menyaksikan langsung seluruh tahapan produksi, mulai dari pemilihan biji kopi terbaik hingga proses akhir pengemasan. Dengan kapasitas produksi mencapai 25 ton per bulan, ini menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Lahat memiliki potensi besar dalam industri kopi nasional,” ujar dia.
Menurut dirinya, pengembangan industri kopi di Lahat tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga diarahkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas di tingkat nasional bahkan ekspor.
“Langkah ini, sejalan dengan visi pasangan Bursah–Widia untuk menjadikan Lahat, sebagai salah satu pusat industri kopi terbesar di Indonesia,” terangnya.
Lebih dari itu, pertumbuhan industri kopi lokal diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemkab Lahat akan terus memberikan dukungan kepada pelaku industri kopi lokal. Ini bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah berbasis potensi yang kita miliki sendiri,” tegasnya.(*)