Ir Sri Meliyana Bernostalgia dengan Makanan Maghi, Pesannya Mari Gali dan Lestarikan

oleh -14 Dilihat
oleh
Ir Sri Meliyana Bernostalgia dengan Makanan Maghi

Lahat, lahatsatu.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lahat, Ir Sri Meliyana Bursah, mengajak masyarakat untuk kembali menggali dan melestarikan kuliner tradisional atau makanan zaman dahulu yang dikenal dengan sebutan makanan baghi.

“Kenapa kita harus menggali lagi makanan zaman dahulu? Karena saat ini banyak generasi muda yang sudah tidak mengenal lagi makanan baghi,” ujar Sri Meliyana saat memberikan pembinaan 10 Program Pokok PKK di Kecamatan Lahat, Senin (27/10/2025).

Ia mengenang masa kecilnya yang penuh dengan cita rasa khas makanan tradisional. Salah satunya, kue Tapa Sepit yang memiliki rasa asin dan bentuk unik, seperti segitiga atau bulat kecil.

“Waktu kami akan lomba memasak, kami ingin membuat kue Tapa Sepit, tapi ternyata sudah tidak ada lagi yang bisa membuatnya,” kenangnya.

Sri Meliyana juga menyoroti perbedaan rasa antara jajanan tradisional zaman dulu dengan yang ada sekarang.

“Kalau saya makan Juadah Basah sekarang, rasanya sudah berbeda dengan waktu saya kecil. Warnanya memang masih hijau, tapi rasanya tidak sama. Begitu juga dengan keripik mombai,” tuturnya.

Menurutnya, modernisasi telah membuat makanan tradisional kalah pamor dengan makanan kekinian seperti donat, burger, atau pizza.

“Padahal, banyak orang yang rindu pulang ke Lahat karena kangen dengan makanan khasnya seperti Juadah Basah, Lemang, Pepes Tempoyak, dan aneka kuliner baghi lainnya,” ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya melestarikan kuliner tradisional agar tidak punah dan bisa diwariskan ke generasi mendatang.

“Kalau kita tidak menjadi ahli dalam membuat makanan tradisional sekarang, suatu hari nanti anak cucu kita tidak akan mengenal lagi cita rasa khas Lahat. Pulang ke Lahat pun rasanya sama seperti di kota besar—yang ada hanya bolu, donat, brownies, atau dimsum,” ujarnya.

Sri Meliyana mengajak masyarakat untuk bangga dengan kuliner lokal dan menjadikannya identitas Kabupaten Lahat.

“Kita bisa buat Pempek, Juadah Basah, Juadah Gulung, Keripik Mombai, Lemang, dan makanan khas lainnya. Mari kita kembalikan kejayaan kuliner Lahat,” ajaknya penuh semangat.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak terbiasa dengan pola makan CEMUMU – singkatan dari cepat, mudah, dan murah – karena umumnya makanan jenis ini mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. “Makanan Cemumu biasanya mengandung pemanis buatan, pewarna, dan pengawet yang bisa merusak ginjal. Ayo, Ibu-ibu rajinlah memasak demi kesehatan keluarga,” pesannya.(*)