Kota Agung, lahatsatu.id – Janji PT Supreme Energy Rantau Dedap (PT SERD) untuk mengaspal jalan menuju Desa Tunggul Bute, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, tahun 2018 lalu, sepertinya tinggal janji.
Warga Desa Tunggul Bute pun sudah pasrah, sebab ruas jalan sepanjang 12 kilometer yang menjadi urat nadi warga, bukannya diperbaiki oleh perusahaan geothermal, justru makin rusak akibat aktivitas perusahaan.
Padahal perusahaan sudah berjanji kepada masyarakat Tunggul Bute untuk memperbaiki ruas jalan terbaik, meski kenyataannya tidak perna dilakukan.
Mendapat informasi itu, Wabup Lahat Widia Ningsih SH MH pun ingin memastikan kondisi yang sebenarnya. Ia pun turun ke lokasi dengan memacu sepeda motor.
“Perseteruan antara PT SERD dan masyarakat Tunggul Bute ini sebenarnya sudah lama terjadi. Apalagi ada perjanjian antara keduanya pada 2018 yang mana perusahaan akan memperbaiki akses jalan dilalui,” kata dia, Sabtu, 1 November 2025.
Hanya saja, sambungnya, hingga detik ini janji manis tersebut tak kunjung datang, hingga akhirnya timbul gelombang protes menuntut pihak perusahaan.
“Sengaja saya ke sini menggunakan sepeda motor untuk melihat secara langsung kondisinya, kenyataan di lapangan memang miris sekali,” imbau dirinya.
Dia menambahkan, apabila PT SERD tak mampu melakukan pengaspalan akses jalan sepanjang 12 KM, maka Pemkab Lahat akan mengambil alihnya sehingga roda perekonomian disini tidak terkendala.
“Kalau hanya diperbaiki dengan menggunakan alat berat, maka lama kelamaan sarana itu akan kembali rusak ini memang mesti dilakukan cor beton dan diaspal,” tegas Widia Ningsih.
Senada, Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Eva Lili Susanti menyebutkan, sebagai wakil rakyat sangat mendukung tuntutan dari masyarakat Desa Sukarami hingga Tunggul Bute.
“Yang mana, jalan 12 kilo yang selama ini menjadi satu-satunya akses bagi mereka harus diaspal pihak PT SERD, mengingat sesuai perjanjian yang tertuang di 2018 silam,” ungkapnya.
Kalaupun pihak perusahaan hingga tenggat waktu ditentukan tidak melaksanakan, maka pihak DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkab Lahat guna mengambil alihnya.
“Dan usulan atau aspirasi ini akan kita lanjutkan sekaligus anggarakan pada tahun kedepan, guna diperbaiki sesuai janji Wakil Bupati (Wabup) begitu perhatian dengan rakyat,” beber Politisi Partai Golkar Lahat ini.
Sementara itu, Kepala SITE Support PT SERD, Hazairiadi mengemukakan, bahwasanya pihaknya tetap akan melakukan pengaspalan akses jalan tersebut.
“Hanya saja, aspirasi ini akan kami sampaikan kepada manajemen perusahaan di Jakarta, dan perjanjian dengan penduduk desa tidak akan dilupakan,” jelas dirinya.(*)





