Jembatan Jalinsum Ambruk, Bupati Lahat Ngaku Tak Punya Kuasa

oleh -8 Dilihat
oleh
Bupati dan Wabup Lahat Bursah Zarnubi-Widia Ningsih, meninjau Jembatan ambruk di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat. Foto Istimewa

Merapi Timur, lahatsatu.id – Bupati Lahat, Bursah Zarnubi mengaku, jika ia punya kuasa untuk menyetop angkutan batubara, ia pastikan sudah menutupnya. Hanya saja itu kewenangan itu ada di tangan pihak Provinsi Sumsel.

Namun ia tetap akan meminta agar Pemprov Sumsel mau menutup sementara angkutan batubara ini, sampai jalan houling batubara yang di rintis Pemkab Lahat dibuka.

Hal itu diucapkan Bursah Zarnubi ketika meninjau jembatan ambruk di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Minggu malam (29/6) sekitar pukul 23.14 WIB.

“Saya tidak tau kenapa provinsi tidak berani menutupnya. Kalau kewenangan itu ada di Bupati Lahat, akan saya tutup itu. Karena sesuai aturan, angkutan batubara itu harus melintas di jalan khusus, bukan di jalan umum,” tegas Bursah Zarnubi, didampingi Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih, dengan nada yang sedikit meninggi, Senin (30/6/2025).

Bupati Lahat, turut prihatin atas kondisi tersebut. Menurutnya jembatan ambruk tersebut tidak lepas lantaran beban terlalu berat. Menurutnya, empat unit kendaraan batubara yang terjebak di jembatan yang ambruk bertonase berat hingga 40 ton perunitnya itu, jadi penyebab ambruknya jembatan.

“Ini karena keberatan beban, harus jadi perhatian pihak perusahaan. Kedepan batubara ini bebannya cukup 15 sampai 20 ton saja, agar tidak lagi merasakan jalan dan jembatan di Lahat,” ujar Bursah Zarnubi dibincangi di sekitar lokasi jembatan ambruk.

Disisi lain, Bupati Lahat juga menyesalkan dengan sikap pihak PT MHP yang seakan mempersulit proses adanya houling angkutan batubara. Dari kejadian ini, Bursah memastikan, tidak akan ada satupun perusahaan yang mau bertanggung jawab.

“Mana ada perusahaan yang mau tanggung kawab, mereka itu hanya mau untungnya saja. Padahal ini akibat angkutan batubara. Akan saya pastikan, nanti bisa saja perusahaan ini kita tuntut, kita laporkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.

Untuk diketahui, ambruknya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lahat-Muara Enim ini, menganggu aktivitas lalu lintas dari dua arah. Meskipun saat ini kendaraan masih bisa melintas di jembatan yang berada disebelahnya, namun arus lalu lintas hanya bisa dilakukan satu arah. Karena jembatan saat ini masih dalam tahap perbaikan.(*)