Cerita Susu Kedelai Mas Rio Bimbingan BPI Berikan “Darah Segar”, Usaha Bangkit, Bisa Daftar Haji

oleh -38 Dilihat
oleh
Riotomo owner susu kedelai Mas Rio

Kisah hidup Riotomo yang akrab disapa Mas Rio patut menjadi inspirasi. Bagaimana tidak, owner Susu Kedelai Mas Rio ini sudah mengalami pasang surut usaha yang ia jalani. Bahkan, ia sudah pernah merasakan bagaimana mengalami rasanya usaha diambang kebangkrutan.

Kegigihan dan semangat yang luar biasa, usaha dan doa yang Mas Rio lakukan langsung dijabah yang kuasa. Melalui PT Bukit Pembangkit Inovatif (BPI) atau PLTU Banjar Sari, usaha Mas Rio yang diambang kebangkrutan berhasil diselamatkan.

Bagaimana kisah perjalanan Mas Rio, yang merintis usaha susu kedelai dari nol, hingga nyaris bangkrut dan kembali bangkit? Berikut kisah singkat.

Sebelum Covid-19 melanda, usaha susu kedelai yang dijalani Mas Rio sudah merambah ke sekolah-sekolah di Kota Lahat. Bahkan, omset sudah mencapai 500 bungkus perhari.

“Penjualan terbesarnya ada di kantin-kanting sekolah. Dengan adanya covid waktu itu, sekolah diliburkan, kantin sekolah juga diliburkan,” kenang Mas Rio.

Akibat Covid, nyaris seluruh pelaku usaha mengalami kehancuran, termasuk Mas Rio. Padahal dari usaha tersebut, Mas Rio yang tinggal di Perumahan Bukit Arkomba, Desa Manggul, Kecamatan Kota Lahat, memberikan nafka kepada keluarganya.

Kondisi Mas Rio benar-benar terpuruk. Namun, bantuan datang disaat yang tepat. PT BPI ibarat memberikan nyawa baru kepada Mas Rio, melalui dana CSR.

“Saya di bantu di saat tepat, yaitu di tahun 2022 di pada saat itu hampir seluruh pelaku usaha sedang terpuruk karena Covid 19. Begitu jg dgn usaha saya,” ungkap Mas Rio.

Tanggal 2 September 2022, susu kedelai Mas Rio menandatangani kerjasama dengan PT BPI, dengan menerima bantuan dana segar.

“Saya menerima bantuan sebesar Rp 18.000.000. Bantuan bukan pinjaman, tentu menjadi darah segar bagi pelaku usaha yang sudah nyaris tepar (bangkrut),” terang suami dari Herlina ini.

Ternyata bantuan yang diberikan BPI tidak hanya sampai disitu. Pendampingan terus dilakukan, yang membuat Mas Rio benar-benar merasakan seperti diselamatkan.

BPI tidak sekedar membantu modal usaha begitu saja. Tapi juga mencerdaskan pelaku usaha. Setiap 2 bulan Mas Rio dibimbing bagaimana memanagemen usahanya.

“BPI memberi modal usaha tanpa mengembalikan. cukup menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Dari situ UMKM binaan BPI jadi melek ilmu akuntansi sederhana. Yang merupakan penyakit dasar pelaku usaha mikro( yg masih mencampur adukan uang usaha dan uang rumah tangga),” jelas ayah lima anak ini.

Bantuan modal dan bimbingan dari BPI ini tentu saja sangat dirasakan Mas Rio. Usaha Mas Rio pun dari terpuruk langsung melejit.

Ia pun yang awalnya hanya fokus di kantin-kantin sekolah, merambah ke warung-warung sarapan pagi. Begitu juga dengan kemasan, yang awalnya kemasan bungkusan menjadi kemasan botol.

Perkembangan susu kedelai Mas Rio memang luar biasa, yang awalnya dikerjakan sendiri, saat ini sudah memiliki karyawan yg tepat guna (bisa bagian produksi dan distribusi).

“Juga sudah memiliki laporan keuangan yang bisa dilihat kemajuany. Sudah bersetifikat halal, juga sudah memiliki NIB,” rici Mas Rio.

Mas Rio menyatakan, sangat merasakan manfaat CSR dari PT BPI. Sehingga ia berharap teman-temannya sesama pelaku usaha dapat merasakan manfaat CSR dari perusahaan lain yang berada di Kabupaten Lahat.

“Terimakasih PT BPI semoga maanfaat yang saya terima juga bisa dirasakan oleh teman teman UMKM lain,” harapnya.

Perkembangan yang dirasakan Mas Rio setelah ada campur tangan BPI begitu besar. Saat ini ia sudah memiliki dapur 80 persen sudah standar, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil operasional.

“Tahun ini saya sudah daftar haji. InsyaAllah tahun depan berangkat umroh.
Mas rio yakin jalan wirausaha adalah jalan saya. Hingga akhirnya ketemu BPI punya andil melejitkan usaha Mas Rio,” tutupnya.(mala)