Jelang Porprov Muba, FPTI Lahat Terpukul

oleh -96 Dilihat
oleh
FPTI Kabupaten Lahat

Lahat, lahatsatu.id – Saat atlet beberapa cabang olahraga yang diperlombakan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel ke XV yang akan digelar di Musi Banyuasin (Muba), sibuk mempersiapkan diri, Radit (12) atlet panjat tebing Lahat dibuat gelisah.

Kegelisahan Radit ini bukan dirinya merasa khawatir tidak akan meraih mendali dalam ajang pekanbaru olahraga paling bergengsi dj Sumsel itu, melainkan dirinya bersama atlet panjat tebing lain yang tergabung dalam Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terancam tidak ikut.

Rasa khawatir Radit ini sangat beralasan, ternyata FPTI Lahat tidak didaftarkan untuk ikut dalam Porprov Muba yang akan digelar 18 Oktober 2025 ini.

Kabar ini cukup mengagetkan bagi FPTI, bahkan menimbulkan kekecewaan bagi para atlet. Apalagi para atlet FPTI Lahat sudah berlatih keras jauh-jauh hari untuk menghadapi Porprov Muba.

Informasi ini dibenarkan Ketua FPTI Lahat Resmiadi, yang menggelar konfrensi pers, Jumat 22 Agustus 2025, di Cafe Today.

“Berita yang sangat mengejutkan bagi para atlit yang sudah berjuang keras dalam meraih prestasinya, harus dipatahkan sistem di tangga pertama mereka menapakan kakinya. Dua tahun lalu di Porprov Lahat kami menyumbangkan 8 mendali emas, 5 perak dan 10 perunggu,” kata Resmiadi.

Radit yang selama ini sangat menantikan kesempatan untuk mengharukan nama Kabupaten Lahat merasakan kekecewaan mendalam atas informasi itu.

Apalagi dirinya menggeluti panjat tebing berawal dari hobi memanjat pohon, akhirnya ia melihat para atlit panjat tebing berlatih di GOR Bukit Selero, mendaftar di FPTI.

Tepat satu tahun Radit berlatih keras enam hari di setiap minggunya. Sepulang sekolah ia langsung ke halaman GOR Bukit Selero bersama sama tim melakukan latihan keras.

Meskipun hanya anak dari ayah yang bekerja sebagai tukang banguan dan ibu tukang ojek, Radit mempunyai mimpi besar di cabang olahraga ini.

“Aku suka olahraga panjat tebing ini karena tidak perlu modal besar. para pelatih dan organisasi sudah menyiapkan semuanya, tinggal berlatih dengan keras, mimpiku bisa menjadi atlit nasional yang bisa dapat emas kedepanya,” ungkap anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Tidak hanya radit, atlit Panjat Tebing Lahat yang bekerja keras dalam latihan setiap harinya ada Alfaro dan lainya yang ingin meraih prestasi di bidang yang mereka cintai.

Apalagi latihan yang rutin, tanpa mengenal rasa lelah, disaat anak anak se usia mereka bergelut dengan HP, mereka tidak melakukan hal tersebut, karena mereka punya mimpi dan kedisiplinan mereka keras pada dirinya.

Mereka yakin dengan latihan dan kerja keras mereka suatu saat akan meraih impianya. Informasi gagalnya Cabor Panjat Tebing ke Porprov Muba membuat mereka terpukul.

Atas apa yang dialami FPTI Kabupaten Lahat ini, PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI) sebagai bapak asuh, enggan berkomentar banyak.

Pihak perusahaan enggan ikut campur dan memberikan statement apapun. PT BPI hanya fokus ke pembinaan atlet yang sdh menjadi program CSR selama 3 tahun ini.

“Kami jujur terkejut, karena tolak ukur pembinaan adalah kompetisi. Ini jadi bahan evaluasi kami nantinya, dalam melanjutkan program pembinaan olahraga di Kabupaten Lahat,” ujar Tommy Sahara, CSR PT BPI yang merupakan pemilik PLTU Banjarsari.(mala)